HALOHAA ~~~

HALOHAA ~~~
W E L K A M ~

ANNYEONG~

Annyeong Chingudeul.
Halo semuanya, aku seorang pencerita.
Cerita yang aku sajikan tidaklah terlalu menarik bagi kalian dan aku tahu itu. Tapi diluar dari itu aku hanya ingin bercerita dan mengungkapkan apa yang aku alami. Cerita itu punya makna bagi aku dan aku hanya ingin bercerita tanpa harus mengeluarkan suara. Hening dan hanya ada suara ketikan saja.

Terkadang menulis lebih baik dari pada bersuara~

Sabtu, 25 Juli 2015

KESABARAN

Begitu banyak hal yang kamu alami.
Begitu banyak pelajaran yang bisa kamu terima.

Terlebih saat kamu belajar bersabar untuk beberapa hal yang menurut mu adalah hal terberat untuk dihadapi.

Tak ada yang kamu bisa pungkiri untuk sebuah rasa sakit yang mendalam.
Sakit terhadap diri, dan terlebih pikiran.
Semuanya tercampur menjadi satu.
Hal kau ketahui hanyalah kau tidak mampu untuk menghadapinya.

Saat rasa sabar lebih berperan aktif, kamu akan merasa saat tertekan saat sebuah beban datang walaupun beban itu hanyalah beban kecil.
Saat rasa sabar lebih dominan, maka kamu akan lebih memilih untuk diam.
Saat rasa sabar tak bisa lagi tertahan saat itu rasa sakit semakin terasa dan pemikiran akan berperan lebih aktif untuk berpikir apa yang harus kamu lakukan.

Seberapa banyak hal yang terlintas untuk menjadi cara penyelesaian, tetapi kamu memilih diam karena terkadang beberapa hal tak bisa kamu ungkapkan begitu saja. Terkadang orang yg melihat hal itu dan peka, mereka akan berkata bahwa kamu harus mencari situasi yang tepat. Tetapi suasana yang tepat bukanlah jaminan. Karena hal yang sulit untuk terungkap itu bukan dikarenakan situasi, tetapi pribadi kita yang terlalu sulit mengungkapkannya dan terlalu terpaku dengan sikap selama ini yaitu sabar.

Senin, 15 Juni 2015

Pahami Juga Dirimu Bukan Hanya Orang Lain

Aku ingin bercerita lagi,

Kali ini kisahku merupakan kisah teka teki dan aku belum bisa mendapatkan jawaban dari cerita ku ini


Seolah aku terjebak dalam gelapnya malam, aku ketakutan.
Saat aku melihat banyak orang berlalu lalang, aku bingung
Begitu banya serangga yang datang, aku merasa jijik
Ketika banyak yang membenci ku, aku menjadi tertekan
Sekian banya orang menuduh ku, aku menjadi semakin pengecut

Tapi saat sebuah tangan memberika dukungan, aku tahu
Saat aku menjadi sangat lemah, aku menjadi sadar
Saat aku menyadari hal itu, aku menjadi paham
Saat ku pahami semua yang ada, aku menjadi berani
Saat aku menjadi berani, aku membatasi semuanya
Saat aku batasi, satu persatu dapat aku lewati
Dan saat aku melewai semuanya itu, aku tahu aku masih belum mampu.
Dan ketika aku tak mampu lagi, aku belajar untuk sabar
Ketika kesabaran ku mencapai batas, aku malampaui batas itu
Saat titik puncak ku temui, Aku tahu itu bukanlah akhir 
Dan Saat ku sadari akhir bukanlah segalanya, aku belajar semuanya dari awal

Tak pernah kusesali dalam hidup ini, tak ada
Aku mensyukuri semuanya, walau aku sadar kadang aku tak bisa mematuhinya.
Aku ingin lebih, lebih dari semuanya tapi aku tahu aku punya kekurangan.
Ya, kekuranganku ini membuat aku membutuhkan orang lain

Saat aku membutuhkan mereka, mereka juga membutuhkanku. 
Aku mungkin terlalu tahu sampai aku menyadari apa yang sebenarnya mereka inginkan.
Mungkin bukan mereka, tetapi dia.

Cerita ini aku bingung memulainya,
Aku hanya seorang mahasiswa, aku belajar utuk bisa memahami orang lain dengan baik. Bukan untuk memanfaatkan mereka bukan juga untuk membuat mereka jatuh tapi aku hanya ingin menjadi orang yang nyaman buat mereka.
Yap, saat mereka mulai nyaman saat itu kusadari sebenarnya mereka yang sebenarnya termasuk dia yang aku maksud.
aku tak pernah membencinya sebelumnya, dan aku tak ingin.
Aku tak ingin mempunyai musuh , walau banyak yang membenciku
Aku tak ingin membuat mereka kecewa, walau aku tahu terkadang aku mengecewakan.

Saat aku tak ingin membencinya, saat itu aku tahu bahwa diriku menolak itu semua.
Aku meresa tertindih beban yang sangat berat, namun beban itu ku hapus satu persatu
Aku memang lemah, walau terkadang hal kecilpun aku bisa menangis.
Aku pernah menangis, tapi aku bisa menahannya tapi sayangnya itu tak bisa berlangsung lama.

Dan kejadian ini semakin memuncak saat aku bertengkar dengan dia,
menurutku dia yang membuat masalah menjadi besar.
Aku tak suka dengan sikap dia, dan saat aku mencoba membuat hal itu menjadi "baik" dihadapanku aku merasa sakit, sakit sebagai seseorang yang tidak bisa dihargai.
Permasalahan itupun bisa berakhir, aku tak bisa bertengkar lebih lama lagi.
Tapi semenjak aku memafkannya , aku mulai membiasakan menjadi orang yang lebih baik dan aku berubah.
Ya, aku merasa aku berubah. semakin hari aku mencari alasan kenapa aku bisa menjadi seperti ini kenapa aku bukan yang dulu terhadapnya. 
Dan hari ini aku tahu alasan itu, aku bukanlah orang yang bisa seperti dulu aku adalah aku dan aku harus menerima bahwa aku berubah. Bukan karena Aku membencinya tapi untuk diriku yang harus bisa menerima bahwa aku lebih terbiasa dengan sikapku ini.
Yah aku tak tahu akhir dari cerita ini, tapi aku hanya ingin mengatakan

Bahwa kamu bisa berubah walaupun kamu bukanlah superman,
kamu bisa menjadi yang kamu mau selama itu adalah hal yang kamu sukai dan bukan yang kamu paksakan
Akhirnya aku bisa membagi cerita ini, walapun ini bukanlah sebuah akhir yang baik tapi sesuatu yang baik dimulai dari sesuatu yang tentunya "tidak baik" pada saat kita mencoba menerimanya. Biasakanlah kamu untuk bisa memahami dirimu sendiri bukan hanya terfokus kepada orang lain.
Sekian~


See You Again - Wiz Khalifa (OST. Furious 7)




 * It's been a long day without you my friend
Hari-hari terasa lama tanpamu, teman

And I'll tell you all about it when I see you again
Dan kan kuceritakan semua ini padamu saat aku bertemu denganmu lagi

We've come a long way from where we began
Kita tlah datang jauh dari tempat kita mulai

Oh I'll tell you all about it when I see you again
Oh kan kuceritakan semua ini padamu saat aku bertemu denganmu lagi

When I see you again
Saat aku bertemu denganmu lagi

Damn who knew 
Sial, siapa yang mengira 

All the planes we flew
Pesawat-pesawat yang kita tumpangi

Good things we've been through
Hal-hal baik yang tlah kita lewati

That I'll be standing right here talking to you 
Bahwa aku kan berdiri di sini berbincang denganmu

Bout another path 
Tentang jalan lain 

I Know we loved to hit the road and laugh
Aku tahu dulu kita suka ngebut di jalanan dan tertawa

But something told me that it wouldn't last
Tapi ada sesuatu yang memberitahuku bahwa itu takkan selamanya

Had to switch up 
Harus beralih 

Look at things different, see the bigger picture
Melihat hal-hal dengan cara berbeda, melihat gambar yang lebih besar

Those were the days 
Itu adalah hari-hari 

Hard work forever pays 
Kerja keras selamanya berbalas 

Now I see you in a better place
Kini aku bertemu denganmu di tempat yang lebih baik

How could we not talk about family when family's all that we got?
Bagaimana mungkin kita tak bicara tentang keluarga saat hanya itu yang kita punya?

Everything I went through you were standing there by my side
Segala yang kulewati, kau berdiri tegar di sisiku

And now you gonna be with me for the last ride
Dan kini kau kan bersamaku untuk balapan terakhir

Back to *

First you both go out your way
Awalnya, kalian berdua bertualang

And the vibe is feeling strong 
Dan getaran itu terasa kuat 

And what's Small turn to a friendship 
Dan yang dulunya kecil berubah jadi persahabatan

A friendship turn into a bond 
Persahabatan berubah jadi ikatan 

And that bond will never be broken 
Dan ikatakan itu takkan pernah patah

And the love will never get lost
Dan cinta itu takkan pernah hilang

And when brotherhood come first 
Dan ketika persaudaraan didahulukan

Then the line Will never be crossed 
Maka garis itu takkan pernah dilintasi

Established it on our own
Berdiri tegak sendiri

When that line had to be drawn 
Saat garis itu harus ditarik

And that line is what we reached 
Dan garis itulah yang tlah kita capai

So remember me when I'm gone
Maka ingatlah aku saat aku tiada

How could we not talk about family when family's all that we got?
Bagaimana mungkin kita tak bicara tentang keluarga saat hanya itu yang kita punya?

Everything I went through you were standing there by my side
Segala yang kulewati, kau berdiri tegar di sisiku

And now you gonna be with me for the last ride
Dan kini kau kan bersamaku untuk balapan terakhir

So let the light guide your way 
Maka biarlah cahaya memandu jalanmu

Hold every memory as you go 
Kudekap setiap kenangan saat kau pergi 

And every road you take 
Dan setiap jalan yang kau tempuh 

will always lead you home
Akan selalu menuntunmu pulang

Back to *

Penilaian Kinerja


 



BAB III
PEMBAHASAN

A.      Kinerja Individu dan Kinerja Lembaga
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu : (1) kemampuan; (2) keinginan; dan (3) lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang baik tidak akan tercapai.
Kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan tersebut berhubungan dengan faktor-faktor individu, yakni: (1) kepribadian; (2) status dan senioritas; (3) kecocokan dengan minat; dan (4) kepuasan individu dalam hidupnya.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.
Dari pandangan tersebut kinerja mempunyai empat aspek, yaitu : (1) kemampuan; (2) penerimaan tujuan perusahaan; (3) tingkatan tujuan yang dicapai; 4) interaksi antara tujuan dan kemampuan para karyawan dalam perusahaan, dimana masing-masing elemen tersebut berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan kinerja seorang karyawan, pengetahuan bidang tugas pekerja yang bersangkutan sangat penting. Dengan demikian faktor-faktor yang menandai kinerja adalah hasil   ketentuan : (1) kebutuhan yang dibuat pekerja; (2) tujuan yang khusus; (3) kemampuan; (4) kompleksitas; (5) komitmen; (6) umpan balik; (7) situasi; (8) pembatasan; (9) perhatian terhadap kegiatan;     (10) usaha; (11) ketekunan;  (12) ketaatan; (13) kesediaan untuk berkorban; dan (14) memiliki standar yang jelas.
Untuk kinerja lembaganya sendiri itu bagaimana kinerja seseorang atau individu didalam lembaga tersebut. Lembaga yang dimaksud adalah tempat bekerja dari invidu itu. Dan kinerja dari lembaga tersebut akan dinilai dari kinerja yang ada didalamnya.
Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang telah ditentukan perusahaan. Analisis kinerja perlu dilakukan secara terus-menerus melalui proses komunikasi antara karyawan dengan pimpinan. Untuk itu, ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja karyawan, yaitu : (1) tugas karyawan; (2) perilaku karyawan; dan (3) ciri-ciri karyawan. Suatu perusahaan tidak bisa hanya sekedar mempunyai sistem penilaian saja, sistem harus efektif, diterima dan pantas digunakan. Dengan terpenuhinya kondisi-kondisi itu, sistem performance evaluation dapat mengidentifikasi peningkatan yang diperlukan pada SDM yang berhubungan dengan analisis dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, perencanaan karier, dan lain-lain. Disamping itu, performance evaluation sangat penting untuk memfokuskan karyawan terhadap tujuan strategis dan untuk penempatan, untuk penggantian perencanaan dan tujuan untuk pelatihan dan pengembangan. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja atau performance evaluation merupakan :
1.             Alat yang paling baik untuk menentukan apakah karyawan telah memberikan hasil kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standar kinerja;
2.             Satu cara untuk penilaian kinerja dengan melakukan penilaian mengenai kekuatan dan kelemahan karyawan;
3.             Alat yang baik untuk menganalisis kinerja karyawan dan membuat rekomendasi perbaikan.

B.      Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Werther dan Davis (1996:342) mempunyai beberapa tujuan dan manfaat bagi organisasi dan pegawai yang dinilai, yaitu:
1.             Performance Improvement. Yaitu memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
2.             Compensation adjustment. Membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima kenaikan gaji atau sebaliknya.
3.             Placement decision. Menentukan promosi, transfer, dan demotion.
4.             Training and development needs mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.
5.             Carrer planning and development. Memandu untuk menentukan jenis karir dan potensi karir yang dapat dicapai.
6.             Staffing process deficiencies. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai.
7.             Informational inaccuracies and job-design errors. Membantu menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi job-analysis, job-design, dan sistem informasi manajemen sumber daya manusia.
8.             Equal employment opportunity. Menunjukkan bahwa placement decision tidak diskriminatif.
9.             External challenges. Kadang-kadang kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, keuangan pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya. Biasanya faktor ini tidak terlalu kelihatan, namun dengan melakukan penilaian kinerja, faktor-faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga membantu departemen sumber daya manusia untuk memberikan bantuan bagi peningkatan kinerja pegawai.
10.         Feedback. Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian maupun bagi pegawai itu sendiri.

C.      Kriteria Manajemen Penilaian Kinerja
Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi, yaitu kegunaan fungsional (functional utility), keabsahan (validity), empiris (empirical base), sensitivitas (sensitivity), pengembangan sistematis (systematic development), dan kelayakan hukum (legal appropriateness).
a.              Kegunaan fungsional bersifat krusial, karena hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk melakukan seleksi, kompensasi, dan pengembangan pegawai, maka hasil penilaian kinerja harus valid, adil, dan berguna sehingga dapat diterima oleh pengambil keputusan.
b.             Valid atau mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur dari penilaian kinerja tersebut.
c.              Bersifat empiris, bukan berdasarkan perasaan semata.
d.             Sensitivitas kriteria. Kriteria itu menunjukkan hasil yang relevan saja, yaitu kinerja, bukan hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kinerja.
e.              Sistematika kriteria. Hal ini tergantung dari kebutuhan organisasi dan lingkungan organisasi. Kriteria yang sistematis tidak selalu baik. Organisasi yang berada pada lingkungan yang cepat berubah mungkin justru lebih baik menggunakan kriteria yang kurang sistematis untuk cepat menyesuaikan diri dan begitu juga sebaliknya.
f.              Kelayakan hukum yaitu kriteria itu harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dimensi-dimensi ini digunakan dalam penentuan jenis-jenis kriteria penilaian kinerja. Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah people-based criteria, product-based criteria, behaviour-based criteria.
a.              People-based criteria dibuat berdasarkan dimensi kegunaan fungsional sehingga banyak digunakan untuk selection dan penentuan kompensasi. Kriteria ini dibuat berdasarkan penilaian terhadap kemampuan pribadi, seperti pengalaman, kemampuan intelektual, dan keterampilan.
b.             Product-based criteria biasanya dianggap lebih baik daripada people -based criteria. Kriteria ini didasarkan atas tujuan atau jenis output yang ingin dicapai.
c.              Behaviour-based criteria mempunyai banyak aspek, bisa dari segi hukum, etika, normatif, atau teknis. Kriteria ini dibuat berdasarkan perilaku-perilaku yang diharapkan sesuai dengan aspek-aspek tersebut.

D.      Pengukuran Kinerja (Performance Measures)
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian (rating) yang relevan. Rating tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur, dan mencerminkan hal-hal yang memang menentukan kinerja Werther dan Davis. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja sebenarnya yang terjadi.
Pengukuran kinerja dapat bersifat subyektif atau obyektif. Obyektif berarti pengukuran kinerja dapat juga diterima, diukur oleh pihak lain selain yang melakukan penilaian dan bersifat kuantitatif. Sedangkan pengukuran yang bersifat subyektif berarti pengukuran yang berdasarkan pendapat pribadi atau standar pribadi orang yang melakukan penilaian dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain.
E.      Syarat-syarat Berkualitasnya Penilaian Kinerja
1.             Input (potensi)
Agar penilaian kinerja tidak bias dan dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang dikehendaki oleh perusahaan, maka perlu ditetapkan, disepakati, dan diketahui faktor-faktor yang akan dinilai/dievaluasi sebelumnya sehingga setiap karyawan yang ada dalam perusahaan telah mengetahui dengan pasti faktor-faktor apa yang dinilai. Dengan demikian, akan tercipta ketenangan kerja. Perlu ada kejelasan ruang lingkup pengukuran, seperti berikut ini.
a.             Who ?
Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini.
1)        Siapa yang harus dinilai ?
2)        Siapa yang harus menilai ?
b.             What ?
Apa yang harus dinilai ? pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini.
1)        Objek atau materi yang dinilai.
2)        Dimensi waktu.
c.             Why ?
Mengapa penilaian kinerja itu harus dilakukan ?
Hal ini digunakan untuk :
1)        Memelihara potensi kerja;
2)        Menentukan kebutuhan pelatihan;
3)        Dasar untuk pengembangan karir;
4)        Dasar untuk promosi jabatan.
d.            When ?
Waktu pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan secara formal dan informal
e.             Where ?
Penilaian kinerja dapat dilakukan pada dua tempat, berikut ini.
1)        Di tempat kerja (on the job evaluation)
2)        Di luar tempat kerja (off the job evaluation)
f.              How ?
Bagaimana penilaian dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode tradisional atau metode modern.
Setelah beberapa pertanyaan di atas dapat dijawab dan semakin jelas bagi  karyawan, supervisor, maupun perusahaan, hal-hal berikut ini perlu pula ditetapkan sejak awal sebelum seorang karyawan akan dinilai.
a.             Ukuran-ukuran keberhasilan dalam pekerjaan dapat ditentukan dengan tepat dan lengkap, dan diuraikan dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dan diukur secara cermat dan tepat.
b.             Standar pekerjaan seharusnya dapat diterima oleh karyawan sebagai standar pekerjaan yang masuk akal (dapat dicapai dengan upaya tertentu). Selain itu, dalam menyusun formulir evaluasi serta faktor-faktor yang akan dinilai harus disesuaikan dengan bidang tugas dan tanggung jawab karyawan.
2.             Proses (pelaksanaan)
Dalam fase pelaksanaan, proses konsultasi dengan sebanyak mungkin individu dan kelompok harus dilakukan, untuk menjamin seluruh aspek dari sistem penilaian kinerja dapat dihubungkan secara menyeluruh dari pokok-pokok yang berhubungan dengan praktik sehingga dapat berjalan dengan baik. Proses tersebut dapat dilakukan melalui sarana-sarana berikut ini.
a.             Briefing (penjelasan singkat)
b.             Pelatihan
c.             Output (hasil)

Pendefinisian misi, penetapan tujuan dan sasaran perusahaan. Pendefinisian misi bertujuan :
a.              Meyakinkan adanya satu kesatuan tujuan di dalam perusahaan;
b.             Menyediakan dasar untuk memotivasi penggunaan sumber daya perusahaan;
c.              Mengembangkan suatu dasar, atau standar dalam rangka mengalokasikan sumber daya perusahaan;
d.             Melaksanakan suatu irama yang umum atau iklim perusahaan yang umum.
e.              Menyediakan dasar identifikasi tujuan dan arah perusahaan;
f.              Mengakomodasi proses penerapan tujuan dan sasaran ke dalam struktur kerja yang terlibat serta penugasan pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam perusahaan;
g.             Menetapkan tujuan-tujuan perusahaan secara khusus.
Untuk dapat merumuskan misi suatu perusahaan/organisasi dengan tepat dan jelas, dapat menggunakan acuan utama, yaitu :
1.             Penetapan tujuan dan sasaran perusahaan/organisasi merupakan hasil pengkajian pernyataan misi yang berisi suatu kebijakan jangka panjang tertentu yang akan dilakukan dalam upaya mencapai hasil yang telah ditetapkan. Sasaran sedapat mungkin ditetapkan dengan menggunakan ukuran-ukuran kuantitatif maupun kualitatif sehingga pencapaian sasaran dapat diukur dengan jelas dan mudah.
2.             Penetapan rencana strategis dan kebijakan operasional perusahaan
Perencanaan strategis membantu pengambilan keputusan untuk memilih secara rasional di antara berbagai kemungkinan, sumber daya yang harus dialokasikan, sejalan dengan tujuan dan sasaran, serta hasil yang diharapkan dari perusahaan yang bersangkutan.
Perencanaan strategis mencakup :
a.         Analisis lingkungan untuk menentukan kendala dan kesempatan yang spesifik;
b.        Penilaian untuk menentukan kemampuan dan sumber daya utama yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang kompetitif dengan situasi yang ada;
c.         Integrasi kemampuan dan sumber daya yang khusus dengan kesempatan tertentu dalam lingkungan perusahaan;
d.        Penetapan tujuan dan sasaran perusahaan;
e.         Penciptaan beberapa kebijakan, rencana, program, dan tugas pokok perusahaan dan masing-masing departemen untuk menyukseskan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
3.      Penetapan dan pengembangan indikator-indikator kinerja
Indikator kinerja merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur. Untuk perusahaan yang baru pertama kali melakukan pengukuran kinerja dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
a.             Meneliti tugas pokok dan fungsi perusahaan;
b.             Meneliti tujuan kebijakan dan program-program yang ada pada perusahaan;
c.             Meneliti sasaran program, sasaran pelaksanaan tugas dan target-target yang ditetapkan oleh kantor pusat (bagi kantor cabang atau kantor wilayah);
d.            Membuat daftar, indicator outcome;
e.             Membuat daftar variabel-variabel masukan dan proses;
f.              Memilih indikator-indikator yang diinginkan.
4.             Pengukuran kinerja dan penilaian hasil pengukuran
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengukur kinerja adalah sebagai berikut.
a.             Penetapan indikator kinerja, dengan memerhatikan :
1)             Karakteristik indikator kinerja yang baik
2)             Pertimbangan utama penetapannya Cara pengukuran kinerja
b.             Penilaian kinerja
5.             Pelaporan hasil-hasil secara formal
Pelaporan hasil pengukuran kinerja mempunyai dua fungsi, yaitu :
a.       Sebagai pertanggungjawaban atas hasil yang dicapai, proses yang dilakukan, dan sumber daya yang telah dipercayakan untuk dikelola;
b.      Sebagai umpan balik dalam rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
6.             Penggunaan informasi kinerja
Informasi kinerja digunakan sebagai sarana untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja pada suatu periode tertentu sebagai pertanggungjawaban penggunaan sumber daya (input) yang telah dikuasakan pada suatu perusahaan tertentu. Selain itu, informasi kinerja digunakan juga sebagai umpan balik (feedback) sebagai sarana untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

G.      KriteriaPenyelia (Penilai)
1.             Yang dapatberfungsisebagaipenilaidalampenilaiankinerja, ialah:
a.             Atasan (atasanlangsung, atasantidaklangsung)
b.             Bawahanlangsung (jikakaryawan yang dinilaimempunyaibawahanlangsung).
2.             Padaumumnyapegawai/karyawanhanyadinilaiolehatasannya (baikolehatasanlangsungmaupuntidaklangsung). Penilaianolehrekandanolehbawahan hamper tidakpernahdilaksanakankecualiuntukkeperluanriset.
3.             Karyawanberadadalamkeadaan yang sangattergantungkepadaatasannya, jikapenilaiankinerjahanyadilakukanolehatasanlangsungnya. Atasannyadapatberlakuseolah-olahsebagaidewa yang menentukannasibkaryawannya.
4.             Untuk menghindari atau meringankan keadaan ketergantungan tersebut dilakukan beberapa usaha lain dengan mengadakan penilaian kinerja yang terbuka (penilaian atasan dibicarakan dengan karyawan yang dinilai) atau dengan menambah jumlah atasan yang menilai kinerja karyawan (biasanya atasan dari atasan langsung berfungsi sebagai penilai kedua).

H.      Jenis – jenisPenilaianKinerja
1.             Penilaianhanyaolehatasan.
a.             Cepatdanlangsung
b.             Dapatmengarahkedistorsikarenapertimbangan-pertimbanganpribadi.
2.             Penilaianolehkelompoklini: atasandanatasannyalagibersama-samamembahaskinerjadaribawahannya yang dinilai.
a.             Objektivitasnyalebihakuratdibandingkankalauhanyaolehatasansendiri.
b.             Individu yang dinilaitinggidapatmendominasipenilaian.
3.             Penilaianolehkelompokstaf: atasanmemintasatuataulebihindividuuntukbermusyawarahdengannya; atasanlangsung yang membuatkeputusanakhir.
-              Penilaiangabungan yang masukakaldanwajar.
4.             Penilaianmelaluikeputusankomite: samasepertipadapolasebelumnyakecualibahwamanajer yang bertanggungjawabtidaklagimengambilkeputusanakhir; hasilnyadidasarkanpadapilihanmayoritas.
a.             Memperluaspertimbangan yang ekstrim.
b.             Memperlemahintegritasmanajer yang bertanggungjawab.
5.             Penilaianberdasarkanpeninjauanlapangan: samasepertipadakelompokstaf, namunmelibatkanwakildaripimpinanpengembanganataudepartemen SDM yang bertindaksebagaipeninjau yang independen.
-              Membawasatupikiran yang tetapkedalamsatupenilaianlintassektor yang besar.
6.             Penilaianolehbawahandansejawat.
a.                   Mungkinterlalusubjektif.
b.                  Mungkindigunakansebagaitambahanpadametodepenilaian yang lain.

I.       MetodePenilaianKinerja
MetodeatauTeknikpenilaiankinerjakaryawandapatdigunakandenganpendekatan yang berorientasimasalaludanmasadepan. Dalampraktiknyatidakadasatupunteknik yang sempurna.Pastiadasajakeunggulandankelemahannya. Hal pentingadalahbagaimanacarameminimalkanmasalah-maslah yang mungkinterdapatpadasetiapteknik yang digunakan.
1.             MetodePenilaianBerorientasiMasaLalu
Ada beberapametodeuntukmenilaiprestasikinerja di waktu yang lalu, danhampirsemuatekniktersebutmerupakansuatuupayauntukmeminimumkanberbagaimasalahtertentu yang dijumpaidalampendekatan-pendekatanini.Denganmengevaluasiprestasikinerja di masalalu, karyawandapatmemperolehumpanbalikdariupaya-upayamereka.Umpanbalikiniselanjutnyabisamengarahkepadaperbaikan-perbaikanprestasi.Teknik-teknikpenilaianmeliputi:
a.             SkalaPeringkat(Rating Scale)
b.             DaftarPertanyaan(Checklist)
c.             Metodedenganpilihanterarah(Forced Choice Methode)
d.            Metodeperistiwakritis(Critical Incident Methode)
e.             Metodecatatanprestasi
f.               Skalaperingkatdikaitkandengantingkahlaku(behaviorally anchored rating scale = BARS)
g.             Metodepeninjauanlapangan(Field Review Methode)
h.             TesdanObservasiprestasikerja(Performance Test and Observation)
i.               Pendekatanevaluasikomparatif (Comparative evaluation Approach)

2.             MetodePenilaianBerorientasiMasaDepan
Metodepenilaianberorientasimasadepanmenggunakanasumsibahwakaryawantidaklagisebagaiobjekpenilaian yang tundukdantergantungpadapenyelia, tetapikaryawandilibatkandalam proses penilaian. Karyawanmengambilperanpentingbersama-samadenganpenyeliadalammenetapkantujuan-tujuanstrategisperusahaan/organisasi.Karyawan/pegawaitidaksajabertanggungjawabkepadapenyelia, tetapijugabertanggungjawabkepadadirinyasendiri.Kesadaraniniadalahkekuatanbesarbagikaryawanuntukselalumengembangkandiri.Inilah yang membedakanperusahaan modern dengan yang lainnyadalammemandangkaryawan (SDM)
a.             PenilaianDiriSendiri(Self Appraisal)
b.             Penilaianpsikologis.
c.             Penilaian management by objective (MBO)

d.            Teknikpusatpenilaian